Toksoplasma adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
protozoa Toxoplasma gondii yang ditularkan melalui daging dan kotoran hewan
terinfeksi. Jadi, tanggapan bahwa penyakit toxoplasma disebakan oleh virus
adalah salah. Tanggapan bahwa penyakit toxoplasma di tularkan melalui air liur
dan bulu kucing juga salah. Karena toksoplasma biasanya menyerang orang-orang
yang suka memakan daging mentah atau daging yang tidak matang sempurna dan
mereka yang kebersihan tubuh dan lingkungannya tidak terjaga dengan baik. Protozoa
adalah sejenis parasit yang hidup didalam tubuh inangnya. Parasit ini
menginfeksi hewan berdarah panas seperti mamalia dan manusia, namun
perkembangannya yang sempurna adalah di dalam tubuh kucing dimana parasit toxoplasma
ini, ada pada usus halus kucing dan akan mengalami daur seksual atau skizogoni
maupun daur aseksual atau gametogoni dan sporogoni yang menghasillkan ookista.
Ookista ini kemudian di keluarkan bersamaan dengan kotorannya. Dalam sekali
ekskresi, kucing yang terinfeksi akan mengeluarkan jutaan ookista.
Manusia dan kucing dapat terinfeksi oleh parasit toxoplasma
jika mengkonsumsi daging hewan yang mengandung ookista Toxoplasma gondii.
Karena itu Toxoplasma gondii termasuk kelompok penyakit zoonosis yaitu penyakit
yang dapat ditularkan kepada manusia melalui hewan perantara. Penularan Toxoplasma
gondii biasanya melalui makanan dan kotoran hewan. Terutama jika anda adalah
seorang yang gemar memakan daging mentah, lalapan yang tidak di cuci bersih dan
suka berkebun. Daging mentah dari hewan yang terinfeksi merupakan sumber dari
penularan penyakit toksoplasma pada manusia dan kucing. Sayuran yang dimakan
mentah dan tidak di cuci bersih juga dapat menjadi perantara penularan
Toxoplasma gondii. Serta kotoran yang melekat di tangan setelah berkebun dapat
juga menjadi media perantara. Karena itu di sarankan agar anda memasak daging
hingga matang sempurna sebelum di konsumsi dan sebaiknya menggunakan kaos
tangan jika berkebun dan jika sudah terinfeksi penyakit toksoplasma sebaiknya
segera lakukan pengobatan untuk penyakit
toksoplasma baik secara medis atau menggunakan ramuan herbal yang dibuat
sendiri.
Pengobatan
untuk penyakit toxoplasmosis dapat ditangani secara medis. Ada
beberapa obat, biasanya digunakan dalam kombinasi, untuk mengobati infeksi oleh
parasit ini. Tiga obat yang paling sering digunakan ke pasien, termasuk orang
dengan HIV adalah pirimetamin (Daraprim), sulfadiazin (Microsulfon), dan asam
folinic. Namun, pasien hamil diobati dengan spiramisin (Rovamycine) dan
leucovorin (Wellcovorin) di samping obat yang tercantum di atas. Pasien dengan
HIV biasanya membutuhkan pengobatan seumur hidup untuk menjaga parasit tetap
ditekan. Obat lain kadang-kadang digunakan adalah klindamisin (Cleocin),
azitromisin (Zithromax), atau atovakuon (Mepron). Obat ini digunakan terutama
ketika pasien alergi terhadap pirimetamin atau sulfadiazin. Dosis bervariasi,
cara terbaik untuk menentukan perawatan medis individu adalah didasarkan pada
situasi kesehatan pasien.
Sayangnya, pirimetamin (Daraprim) dan sulfadiazine (Microsulfon) dapat menyebabkan efek samping yang signifikan, terutama pada
janin. Dua dari efek samping utama adalah penekanan sumsum tulang (pengobatan
leucovorin dapat mengurangi penekanan ini) dan toksisitas hati untuk
pirimetamin. Untuk sulfadiazin, efek samping bisa mual, muntah, toksisitas
hati, kejang, dan gejala lainnya. Obat ini digunakan pada wanita hamil karena
risiko infeksi oleh toxoplasma biasanya lebih parah dari pada efek samping
obat. Dokter yang merawat harus segera diberitahu jika efek samping terjadi. Dari
pada harus melakukan pengobatan untuk penyakit tokso lebih baik mencegah
toxoplasmosis sejak dini. Utamanya adalah untuk menghindari masuknya parasit.
Berikut ini disarankan untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan terinfeksi toxoplasmosis:
·
Benar-benar memasak semua daging (daging beku selama
beberapa hari juga mengurangi kemungkinan toxoplasma).
·
Mencuci tangan dan peralatan dengan benar setelah
menyentuh daging mentah.
·
Cuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi
·
Jangan minum susu yang tidak disterilkan atau minum
air mentah.
·
Beri makan kucing dengan makanan yang dimasak dengan
matang.
·
Jangan mengadopsi atau memegang kucing liar.
·
Jangan memelihara kucing baru saat hamil.
·
Wanita hamil harus memakai sarung tangan saat berkebun,
benar-benar mencuci tangan mereka setelah itu, dan menghindari kontak dengan
kotoran kucing, dan sebaiknya meminta orang lain untuk membersihkan kotak
kotoran kucing (bersihkan kotak kotoran kucing setiap hari).
·
Taruh kotak pasir kotoran kucing di luar ruangan saat
tidak digunakan.
Ibu hamil yang terinfeksi toxoplasma dapat menginfeksi
janin, akan tetapi pengobatan terhadap sang ibu dapat mengurangi kemungkinan
menginfeksi janin. Organ dan donor darah yang sudah terinfeksi toxoplasma bisa
menularkan parasit ke penerima, pengujian donor untuk parasit dapat mencegah
jenis infeksi ini. Studi sedang berlangsung untuk menghasilkan vaksin toxoplasma,
namun sampai saat ini, tidak ada vaksin yang tersedia atau diproduksi secara
komersial baik untuk manusia maupun kucing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar