Penyakit yang di sebabkan oleh virus kucing atau anjing biasanya disebut dengan sebutan virus toxoplasma
(toxoplasmosis) dan lebih dikenal sebagai penyakit yang disebabakan oleh virus
yang datangnya dari kucing. Selain dari binatang kucing dan anjing sebenarnya
virus ini dapat menular kapada manusia karena sering mengkonsumsi daging mentah
atau melakukan aktivitas berkebun. Kasus penyakit ini yang terjadi pada
masyarakat pada umumnya disebabkan karena pola hidup masyarakat yang tidak
higienis, rendahnya kesadaran terhadap kebersihan lingkungan serta rendahnya pengetahuan
mengenai kesehatan. Dalam hal ini kucing dan binatang peliharan lainnya
merupakan inang definitif yang terinfeksi melalui ookista yang tercerna dari
daging mentah yang dimakan binatang tersebut. Ookista ini kemudian akan
berkembang menjadi takizoid yang kemudian secara aktif akan menyebar keseluruh
sel darah dan berproliferasi menginfeksi seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Manusia
sendiri dapat terinfeksi toxoplasmosis melalui berbagai macam antara lain
melalui transplasental, transfuse darah, infeksi di laboratorium, feses hewan
yang telah terinfeksi, mengkonsumsi daging yang kurang matang, melalui makanan
dan minuman dan inhalansi debu yang terkontaminasi virus ookista.
Ibu hamil yang terinfeksi virus kucing atau kucing yang menjadi penyebab virus toksoplasma biasanya
tidak menunjukan gejala klinis. Gejala serius muncul pada bayi yang dilahirkan
abortus dan lahir dini. Pada ibu hamil semakin dini toxoplasma menyerang,
semakin besar dampak yang ditimbulkan pada bayi. Virus yang menginfeksi janin
ini berlangsung secara congenital. Dari tubuh ibu, virus ini disalurkan melalui
plasenta ke tubuh janin. Lalu toxoplasmasis merambah ke otak dan syaraf
janin tanpa perlawanan. Di dalam tubuh yang terinfeksi virus ini akan merusak
sel-sel berinti termasuk sel telur. Pada wanita yang sel telurnya telah matang
dan siap dibuahi bisa saja dirusak oleh virus ini sehingga kehamilan sulit
terjadi. Pada wanita hamil yang terinfeksi selain mengakibatkan keguguran juga
mengakibatkan cacat pada janin. walaupun bayi lahir dalam keadaan hidup biasanya
akan mengalami berbagai gangguan dan cacat bawaan seperti hidrosefalus,
mikrosefalus, gangguan penglihatan, strabismus (juling) dan kejang.
Hasil penelitian lain juga mengatakan bahwa 90 persen bayi
yang terinfeksi dapat lahir dengan normal, walaupun 80-90 persen bayi tersebut
dapat menderita gangguan penglihatan sampai buta setelah beberapa bulan atau
beberapa tahun setelah lahir, dan 10 persen dapat mengalami gangguan
pendengaran. Penelitian lain mengungkapkan, bayi terinfeksi toksoplasma yang
lahir tanpa kelainan organ 85 persen akhirnya terkena retardasi mental, 75
persen sarafnya mengalami gangguan, 50 persen gangguan penglihatan, dan 15
persen gangguan pendengaran. Indikasi infeksi pada bayi dapat diketahui melalui
pemeriksaan ultrasonografi (USG) yang memperlihatkan adanya cairan berlebihan
pada perut (asites), pengapuran pada otak, serta pelebaran saluran cairan otak
(ventrikel). Toksoplasma pada bayi dapat menyebabkan kelainan pada saraf, mata,
serta kelainan sistemik seperti pucat, kuning, demam, pembesaran hati dan limpa
atau pendarahan. Gangguan fungsi saraf dapat mengakibatkan keterlambatan
perkembangan psikomotor dalam bentuk retardasi mental (gangguan kecerdasan
maupun keterlambatan perkembangan bicara), serta kejang dan kekakuan yang
akhirnya menimbulkan keterlambatan perkembangan motorik.
Infeksi pada bayi juga berpotensi menyebabkan cacat bawaan,
terutama bila terjadi pada usia kehamilan awal sampai tiga bulan. Toksoplasma
juga dapat menyebabkan encephalus (tidak memiliki tulang tengkorak),
hydrocephalus (pembesaran kepala), dan bahkan kematian. Jika tubuh kuat, maka
parasit yang diidap hanya diam tenang tidak menimbulkan gejala penyakit. Kista
akan menimbulkan gejala sakit jika kondisi tubuh melemah, kekebalan tubuh
menurun, kekurangan gizi, dan dalam keadaan stress. Kista pada jaringan tubuh
dapat merusak organ. Ini tergantung pada umur berapa orang tersebut terinfeksi,
seberapa ganas parasitnya, berapa besar jumlah parasit yang masuk ke tubuh, dan
organ mana yang diserang. Tindakan pengobatan hanya bisa membasmi telur
parasitnya sehingga kista yang berada dalam jaringan tubuh akan menetap seumur
hidup. Jika di rumah mempunyai hewan peliharaan, bawalah secara rutin ke dokter
hewan untuk mengetahui apakah terinfeksi parasit toksoplasma. Hindari
mengonsumsi daging dan telur mentah atau minum susu yang belum disterilkan.
Hindari kontak langsung dengan tanah yang potensial sebagai tempat hidup
toksoplasma. Cuci sampai bersih sayuran dan buah-buahan sebelum dikonsumsi.
Ada beberapa tips untuk mencegah virus berbahaya ini:
·
Jangan makan daging yang tidak dimasak matang. Daging
harus dimasak pada suhu 70C sekurang-kurangnya 20 menit.
·
Jangan minum susu yang tidak dimasak atau
dipasteurisasi.
·
Jangan makan sayuran atau buah-buahan yang tidak
dicuci dengan benar dan bersih.
·
Cuci tangan, meja atau talenan dan peralatan dapur
dengan air hangat dan sabun setelah mengolah daging mentah.
·
Pakailah sarung tangan karet pada waktu berkebun, cuci
tangan dengan sabun setelahnya.
·
Cuci tangan sebelum makan.
·
Kotak pasir tempat anak bermain di halaman harus
ditutup bila tidak digunakan.
·
Jangan minum air mentah kecuali sudah direbus
mendidih.
·
Jangan memberikan daging mentah atau tidak matang
kepada kucing anda.
·
Jangan memberikan susu yang tidak dipasteurisasi.
·
Jangan membiarkan kucing berkeliaran di luar rumah
atau berburu binatang berdarah panas.
·
Pakailah sarung tangan karet dan masker dan scoop pada
waktu membersihkan litterbox.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar